Rabu, 16 Januari 2008

Out Bound




Ini adalah foto waktu Aku ikut kegiatan Out Bound yang diadakan oleh kampus AMIK ASTER. Wah... seru banget karna kita dari seluruh bagian nyatu dalam kegiatan yang dirancangan sedemikian rupa tanpa membedakan jabatan di kampus. Disini terasa banget betapa kita satu kantor kompak banget juga terlihat semua sifat asli masing-masing individu klo sudah ada dilapangan. Pada acara bening hati kita benar-benar diketuk kembali hati kita untuk lebih mensyukuri apa yang telah kita peroleh. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun team work AMIK ASTER yang solid dan menumbuhkan semangat bagi semua karyawan AMIK ASTER dalam kondisi sekarang.

Rabu, 03 Oktober 2007

Tips Mengelola Perpustakaan dengan Anggaran Terbatas

Menjadi pengelola perpustakaan atau kepala perpustakaan tidaklah mudah, dibutuhkan kemampuan manajemen yang handal untuk dapat mengelola perpustakaan dengan baik. Sebagai pengelola kita harus tahu dengan pasti apakah sistem yang diteapkan berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur. Selain kita harus mengontrol sistem kita juga harus mengontrol keuangan. Masalah keuangan merupakan permasalahan yang cukup vital, tentunya dibutuhkan pengelolaan yang baik pada bagian keuangan ini.
Untuk perpustakaan kecil seperti sekolah atau mungkin di sebagian Perguruan Tinggi (PT) memiliki anggaran yang minim juga untuk pengadaan buku-buku perpustakaan. Sementara kebutuhan pemakai perpustakaan terhadap buku sangat beragam dan bervariasi. Bagaimana caranya agar dana yang minim tersebut dapat memenuhi kebutuhan para pengguna perpustakaan? Berikut ini akan saya bagikan pengalaman saya dalam mengatur pengadaan buku dengan dana yang terbatas.
Perpustakaan sekolah atau PT biasanya mendapat anggaran pengadaan buku minimal dalam satu tahun sekali. Untuk itu perlu disiasati dengan membagi dana yang kita peroleh kelam beberapa kelompok. Misalnya Tahun Ajaran 2007/2008 perpustakaan memperoleh dana sebesar Rp. 4.000.000,-. Dana tersebut kita bagi rata menjadi 4 kelompok dimana masing-masing kelompok terdari dari Rp. 1.000.000,-. Setelah itu kita buat rencana pengadaan buku, jika kita memiliki empat kelompok dana maka pengadaan buku dapat kita lakukan 4 kali dalam 1 Tahun Ajaran. Tentunya hal ini akan memberikan kesan kepada pengguna bahwa perpustakaan setiap 3 bulan sekali memiliki buku baru.
Dengan metode diatas dapat dipastikan bahwa perpustakaan dapat melakukan pengadaan buku-kuku secara berkala sehingga buku yang tersedia selalu up to date. Oke selamat mencoba....

Jumat, 27 Juli 2007

Keterampilan Penelusuran On-line Merupakan Syarat Mutlak Bagi Pustakawan

Jika kita mendengar kata perpustakaan mungkin ada diantara kita yang membayangkan bahwa perpustakaan merupakan suatu tempat sepi yang berisikan buku-buku kuno, dan terkesan hanya untuk orang-orang yang rajin membaca atau istilah kerennya “kutu buku”. Ditambah lagi anggapan bahwan pustakawan atau petugas di perpustakaan itu sosok orang yang dingin dan gampang melotot jika mendengar ada keributan sambil berseru ssstt..

Tahukah anda kondisi seperti itu sudah tidak pernah lagi kita temukan di perpustakaan pada masa sekarang. Dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih sekarang perpustakaan sudah mulai berbenah diri untuk menjalankan fungsinya sebagai sumber ilmu pengetahuan. Ditambah lagi dengan adanya internet di perpustakaan semakin memperkuat fungsi perpustakaan dan menambah minat orang untuk mengunjungi perpustakaa. Selain internet ada beberapa teknologi informasi yang berbasis digital untuk memperkaya koleksi perpustakaan seperti CD Room, database on-line, digital library. Tentunya sentuahan teknologi informasi ini menjadikan daya tarik perpustakaan bagi pengunjungnya.

Kondisi perpustakaan yang sudah memanfaatkan teknologi informasi untuk menunnjang fungsinya sebagai sumber ilmu pengetahuan, merupakan suatu tantangan baru bagi kalangan pustakawan. Pustakawan harus terampilan menggunakan teknologi informasi yang ada diperpustakaan supaya pustakawan dapat terus menjalankan fungsi yang mulia yaitu membantu para pengunjung untuk menemukan solusi dari permasalahannya. Pustakawan juga bertanggung jawab untuk mengurusi informasi yang ada dengan kemampuan literasi informasi.

Penguasaan literasi informasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pustakawan. Literasi informasi diambil dari istilah asing yaitu Information Literacy, memiliki definisi sebagai berikut
Menurut Professional guidance, policy & research (2007) Information literacy: definition, Information literacy is knowing when and why you need information, where to find it, and how to evaluate, use and communicate it in an ethical manner. Secara sederhana Hanna latuputty (2007) literasi informasi adalah kemampuan memecahkan masalah untuk menemukan solusi dengan mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, menyusun, menciptakan, menggunakan dan menemukan.

Sebagai pustakawan untuk dapat menguasai literasi informasi maka kemampuan penelusuran on-line menjadi syarat mutlak bagi pustakawan. Dapat kita bayangin betapa sulitnya kita sebagai pustakawan jika ada pengunjung yang menginginkan informasi dari internet sementara kita tidak bisa mengoperasikan internet.

Daftar Referensi

Cilip(2007), Professional guidance, policy & research, Information Litercy: definition, diakses 25/07/200 dari http://www.cilip.org.uk/
Latuputty Hanna (2007) makalah pelatihan literasi informasi : Literasi Informasi untuk Peguruan Tinggi. Yogyakarta.

Selasa, 24 Juli 2007


Ini foto saya bersama teman-teman pustakawan yang mengikuti pelatihan literasi informasi bagi Calon Pengajar Literasi Informasi di perpustakaan UKDW tanggal 23-25 Juli 2007

Salam Kenal

Blog ini dapat dijadikan sebagai ajang untuk saling berbagi bersama tentang segala hal mengenai IT, Perpustakaan atau hobby lainnya